14 April 2019

Hai! Tulisan pertama pada 2019? Hohoho…. So long time no see. Saya masih nulis. Edit draft novel di wattpad, ikut lomba nulis, mulai di storial. Hiii, sibuk ya? Sok sibuk sih. Banyak draft teronggok dimana-mana. Tapi, banyak yang sudah kelar siap dibaca. Di wattpad ada 2 novel selesai: 51 dengan cover baru -> novel 51…

My Cup Of Story – Pohon Kopi – Wulan Murti

​Disclaimer: Blog post ini dibuat dalam rangka mengikuti Kompetisi Menulis Cerpen #MyCupOfStory. Diselenggarakan oleh GIORDANO dan nulisbuku.com Pohon Kopi  Sejak aku kecil, pendek, dan begitu kurus, emakku selalu menceritakan soal sepetak kebun kopi milik tetangganya di desa sana. Kebunnya cukup luas, sebab punya orang yang bisa dibilang kaya pada masa itu. Sekitar menuju tahun tujuh…

18 Maret 2016

Mengenal Baskara (2) —– Pagi tadi sempat mendung menggantung di langit. Siang malah terik. Panas hawanya sampai kipas angin terasa seperti hembus kipas sate. Kalau saja oven tidak rusak, bisa beli AC untuk toko. Tapi tentu saja oven lebih penting, pikirnya sambil mengusap keringat di ujung hidung. Sedikit dia berharap mendung datang lagi. Deretan tanaman…

[Nulis Random] Hari Ketujuh

Habis pulang dari desa ibu. Ceritanya nyadran sama tengok pakdhe budhe. Sama keliling beberapa saudara. Pulang bawa ikan sepat. Setelah dua tahun nggak ke desa. Sudah banyak sekali yang berubah. Desa sudah mulai bangkit. Dibangun menuju modernisme. Untunglah masih banyak sawah dan ladang. Masih banyak yang hijau sekalipun bangunan tinggi perlahan menjulang. Akhirnya lihat sepotong…

[Nulis Random] Malam Minggu

Mas Fu tidak lagi dengan mas Cai. Hihihi….nonton badminton di tipi ini. *lewati saja* Oke, hari keenam. Hati ini terdorong untuk membuat fan fic. Sayangnya tidak ada ide. 😥 Sudah tidak update korean. Mau bikik fan fic novel juga nggak ada dorongan. Sukanya fan fic artis korea. Saya tidak suka dengan keadaan semacam ini. Saya…

[Nulis Random] Kisah Aku dan Kau

Kau…makhluk yang masih menghantui pikiranku. Kau mengusik keinginantahuku. Kau yang menusukkan belati saat kupeluk kau untuk terakhir kalinya. Kau tengah sekarat. Lalu menyeretku. Racun kau tegukkan. Kucecap hingga tuntas sebab kukira itu sari. Aku mati. Kau terseok. Setengah hidup, menyeret bangkaiku dengan terpaksa. Tanganku tak akan melepas kakimu. Kau mengaduh tiada henti. Pamerkan sengsaranya ragamu….

[lomba] nulis cerpen dan novel dari diva press 2013

saya kopiin dari notes FB Diva Press Lomba Cerpen #KOMEDI-ROMANTIK DIVA PRESS DAN UNIVERSAL NIKKO by Penerbit DIVA Press (Notes) on Tuesday, 16 April 2013 at 21:56 Obrolan BBM dua lelaki Indonesia yang tinggal di luar negeri, 2 negara berbeda: Mayoko aiko: “Jadi kapan ini saya merapat ke Jogja?”Waduuh, BBM Mayoko Aiko ini udah lama…

Hujan di Malam Minggu

Hari ini berlangsung dengan menyedihkan. Keburukannya berlapis. Seperti susunan domino yang jatuh satu persatu. Lalu hujan mengguyur dengan deras. Ya, hujan di malam minggu seperti ini. Ah, aku tidak lantas kecewa. Bukankah malah jadi sejuk. Enak buat tidur. Jadi makin nyaman kasur yang empuk dan hangat. Tahulah kau bahwa aku kini sendiri. Tidak benar-benar sendiri…

Sebelum Tidur Malam Ini

Foto ini diambil banyak malam yang telah berlalu. Saat ini tidak tahu bagaimana bulan di langit. Bisa saja sama mengantuknya seperti diriku. Kelopak mataku berat. Membuka lebih sempit dari biasanya. Oh, lelah menumpuk. Namun sebelum tidur malam ini, rasanya sayang kalau tidak mengetik barang satu dua kata. Yah, jadinya memang lebih dari dua kata. Barangkali…

[flash true story] buat ibu

sebuah flash story yang tertulis beberapa waktu lalu. terinspirasi saat saya jatuh sakit. padahal saat itu – masih sampai saat ini juga sih – saya tengah menyelesaikan tugas akhir saya. demi S.Sn dah. spesial buat ibu saya, juga buat ayah deh. hehehe Genduk “nDuk, makan dulu ya, nduk,” pinta ibu dengan nada mengiba dan penuh…

[cerpen] Terompet AKhir Tahun

Terompet Akhir Tahun Ruang itu bercat putih bersih. Aromanya bersih dan sedikit bau obat. Ada tiga ranjang berjejer. Sebuah ranjang ditempati oleh seorang gadis berumur sekitar delapan belas tahun. Dia terbaring lemah dengan wajah pucat yang diceriakan. Di kursi dekat ranjangnya, duduk seorang laki-laki yang tampaknya tak jauh lebih tua darinya. Ada percakapan diantara keduanya….