04 Juli 2021

Ah, empat juli. Sudah pertengahan tahun 2021. Masih dalam kondisi pandemi covid 19. Berada di rumah, menjalankan pembatasa kegiatan. Keluar jika perlu penting saja, dengan protokol kesehatan tentunya. Seperti punya banyak waktu, tapi tetap saja aaya tidak rajin menulis di sini. Tahun lalu dengan adanya pemotongan jam kerja, juga tidak produktif. Apa lagi tahun ini….

24 Desember 2017

Saya yang malas menulis di sini, dengan ini hendak membagi tautan novel saya di wattpad. 51 sebuah novel dari Wulan Murti Hehehe…, beruntunglah jaman sekarang teknologi begitu maju pesat. Naskah yang ditolak di sana sini masih dapat kesempatan untuk diapresiasi lewat jalan lain. Bagi yang ingin baca, silakan langsung klik. Dibaca lalu diapresiasi. Dikomen, dikritik,…

18 September 2016

Selamat pagi!!! Selamat hari Ahad. Semoga penuh barokah dari Alloh. Seperti yang sudah saya gembar-gemborkan di instagram saya bahwa saya mengaktifkan kembali blogspot saya maka di sini pun saya mau mengumumkannya. Saya akan aktif menulis tentang buku dan membaca di wordpress ini. Termasuk nulis banyak puisi, cerita, dan bahas buku. Untuk blogspot saya akan terkonsentrasi mengenai pendapat saya tentang isu terkini,…

[Nulis Random] Kembali

Bisa semangat baca lagi. Ketagihan baca lagi. Susah naruh buku sebelum kelar baca. Rindu berat saat terpaksa menutup sementara. Indahnya rasa ini. Hidup kembali. Segar seakan baru bangun. Tidak bergeragap. Bangun dengan sukacita. Sambut cinta yang dirindukan. Petualangan baru. Imajinasi liar menyusuri otak. Sulur menjalar beriringan dengan pembuluh. Berdesir antusias. Semarak jemari menyentuh kertas. Lembutnya…

[Nulis Random] Prihatin

Uwaaaa….kelewatan nulis lagi. 😦 Charger hape sedang meradang. Sejak kemarin susah mengisi ulang batere hape. Kelewatan nulis deh. Ini sedih sekali. Padahal soal susah ngisi batere hape. Jadi sepenting itu kah hape buatku? Hehm… Jangan-jangan masuk ambang kecanduan. Oh, tidak! Ini tidak baik. Jelasnya, ini tanda agar lebih prihatin. Banyakin baca buku lagi. Selesai dua…

[Nulis Random] Tumit yang Kasar

Tumit Kaos kakinya sering cepat rusak. Dibagian tumit. Sepatunya cepat aus. Dibagian tumitnya. Dia tidak bekerja di sawah. Sebab, orang bilang hanya petani yang tumitnya tajam dan pecah-pecah. Dia hanya bekerja jadi karyawan. Pagi sudah berangkat. Petang baru tiba di rumah. Sandalnya tipis di bagian tumit. Sampai di rumah dia masih bekerja. Tumitnya tidak lelah….

[Nulis Random] Masak Sendiri, Makan Sendiri

Iyalah… Minta disuapi memangnya?! Hehehe Ini ceritanya bapak masak nasi kebanyakan air. Lembek deh nasinya. Padahal saya ndak suka makan nasi lembek. Terpaksa deh buka puasa minta nasi bulik. Buat sahur, saya memutuskan untuk masak spageti saja. Hihihi… Bergaya dikit nih. Kayak bule itali. Makan pasta. Pasta barokah di bulan ramadhan. Biar masaknya tidak tergesa-gesa,…

[Nulis Random] Terserap

Tadi siang mengerjakan psikotes. Dua jam setengah. Full of stress. Hasilnya energi terserap. Belum lagi kena panas di jalan. Hehm… Alasan saja nih buat nulis. Malah ejek-ejekan sama teman-teman kantor pula. Pada kena nih kayaknya. Kesehatan. Jiwanya. Hihihi Sudah ah. Curhat ini saja. Lumayan tiga paragraf. Bonus: Terserap Spon, dibenamkan dalam cairan. Resap perlahan. Spon,…

[Nulis Random] Hari Kedua puluh dua

Duaaaa….. :v Dua puluh dua hari sudah. Saya tidak nulis dua hari. Duaaa…:v seperti lagu iklan kah? Bukan bermaksud sponsor. Karena memang bukan sponsor. Hendak mengulas dulu. Selama merajinkan diri untuk mengunggah tulisan bebas dalam rangka nulis random 2015, saya menulis puisi, cerita cepat dan fanfic ngirit. Belum menghasilkan tulisan yang panjang. Masih ringkas-ringkas. 😦…

[Nulis Random] Bapak

Bapak Saat sekolah dasar dulu, aku pernah minta setangkai mawar. Jawab bapak, buat apa. Pokoknya aku ingin bunga. Bapak akhirnya bilang iya. Sampai saat ini, saat aku sudah kerja, tidak dibelikan. Tapi bapak beri aku lebih dari setangkai mawar. Bapak pernah bilang pinjam uangku. Nanti dikembalikan. Sering tidak kembali. Tapi aku dapat lebih selalu. Tidak…

[Nulis Random] Segelas Mi Instan

Setengah sepuluh malam. Ibu tidur sejak lepas isya. Habis minum obat. Ayah rebahan di samping ibu. Sambil ikut nonton televisi, saya makan mi instan yang diseduh dalam gelas plastik. Lewat empat menit dari sepuluh tiga puluh menit. Perut saya terasa kenyang. Oleh air kuah mi yang jauh lebih banyak dari minya. Ditambahi sesendok saos sambal….

[Nulis Random] Lelah kah ini?

Kemarin terpaksa tidak menulis apapun. Pulang jenguk rekan kerja langsung peluk selimut. Terlelap bersama mimpi yang tak dapat diingat. Sampai bangun buat sahur pun masih terkantuk-kantuk. Atau memang begitu. Terkantuk-kantuk terus. Hihihi Well, jenguk dua orang dalam sehari. Pelajarannya, harus lebih berhati-hati, atur waktu dengan baik, jangan tergesa-gesa dan jangan lengah. Seorang diduga tergesa-gesa. Seorang…